PT Leadvision Technology                Luncurkan Notebook Merek BYON dengan Konsep yang Berorientasi kepada                Pengguna 
                          
Standarisasi komponen dan pelayanan konsumen menjadi                tren baru TI di dunia yang berorientasi pada pengguna 
                          
Jakarta, 30 Agustus 2006– Teknologi notebook                dalam beberapa tahun belakangan ini telah mencapai tahap kejenuhannya                dimana hampir tidak tampak perbedaan antara banyak notebook yang                berada di pasaran. Desain dengan suku cadang proprietary tidak memberikan                keuntungan bagi pengguna maupun manufaktur. Tantangannya kedepan                adalah bagaimana membangun nilai yang sebenarnya bagi pengguna dan                juga memberikan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak. Salah                satu jawabannya adalah standarisasi komponen notebook yang menjadi                penting bagi pengguna dalam memaksimalkan nilai investasi dari notebook                yang dibelinya.
                          
Peluncuran notebook BYON oleh PT Leadvision Technology dengan menerapkan                konsep standarisasi Common Building Block (CBB) adalah hasil dari                mempelajari tren teknologi yang berkembang dan aspirasi para pengguna.                Chris Irwan Japari, Marketing Director PT Leadvision Technology,                ”Standarisasi komponen akan menjadi tren TI di masa mendatang                karena akan sangat berpihak pada pengguna. Konsep ini juga sangat                membantu manufaktur dalam hal menurunkan biaya produksi dan mempermudah                layanan purna jual ke pengguna.”
                          
Hingga kini, komputer notebook yang ada di pasaran menggunakan                desain dan suku cadang proprietary. Proprietary hanya memberikan                keuntungan bagi pemegang merek dan produsen tapi tidak memberikan                keuntungan bagi pengguna. Bagi manufaktur, mereka harus berinvestasi                lebih besar dari semestinya. Sementara bagi pengguna mereka dirugikan                karena pada akhirnya pengguna dibebankan melalui harga yang relatif                tinggi dan ketersedian yang tidak terjamin.
                          
Konsep standarisasi untuk komponen-komponen utama notebook diprakarsai                oleh Intel sebagai manufaktur prosesor terbesar di dunia. Konsep                standardisasi komponen ini, juga disebut dengan istilah Common Building                Blocks (CBB). Ada 7 komponen yang menjadi standar CBB yaitu LCD,                Keyboard, Battery, Power Adapter, Optical Drive, Hard Drive dan                CNP (Customizable Notebook Panel) yang didukung oleh manufaktur-manufaktur                komponen dan ODM (Original Design Manufacture) besar. Dengan konsep                CBB, komponen dapat di produksi secara masal sehingga sangat membantu                manufaktur dalam hal menurunkan biaya produksi dan memudahkan penyediaan                serta perencanaan penggunaan bahan baku produksi. Ini dapat dilakukan                karena para prinsipal dari masing-masing negara yang menerapkan                konsep CBB, memesan barang yang sama ke para manufaktur tersebut.
                                       
”Dengan standarisasi, pertumbuhan pasar komputer notebook                yang sehat dapat dicapai dan mempercepat penerapan TI di Indonesia,”                tambah Chris.
             
Di Indonesia, LeadVision Technology adalah perusahaan pertama yang                meluncurkan serangkaian notebook berstandar CBB dengan merek BYON.                BYON sepenuhnya menerapkan konsep CBB.dan pembeli dapat menentukan                konfigurasi notebook mereka sendiri. BYON juga memberikan keleluasaan                bagai pemakainya untuk melakukan upgrade serta mempersonalisasikan                tampilan notebook mereka dengan desain CNP - Customizable Notebook                Panel yang unik dan menarik.
Standarisasi CBB menawarkan keuntungan bagi semua pihak:
- Untuk Manufaktur, secara bertahap, standarisasi akan mengurangi                  biaya produksi dan jumlah inventori jenis komponen. Komponen dapat                  diproduksi dalam jumlah yang besar.
 - LeadVision Technology memberikan jaminan ketersediaan komponen                  kepada pengguna, karena banyak manufaktur akan memproduksi komponen                  yang sudah di standarisasi.
 -  Industri lokal pun dapat berpartisipasi dalam memproduksi komponen-komponen                  standard ini di masa mendatang. Ini juga berdampak pada terbukanya                  lapangan perkerjaan yang lebih luas. 
 - Untuk para pengguna, biaya perawatan notebook akan lebih hemat,                  karena semua komponen utama akan lebih murah jika pengguna perlu                  mengganti atau menambahkan. Spesifikasi notebook juga dapat disesuaikan                  dengan keinginan penggunanya. Pembeli akan selalu mendapatkan                  harga jual notebook yang terkini, karena harganya akan selalu                  mengikuti pergerakan harga pasar komponen-komponen utama tersebut.
 
             
BYON merupakan singkatan dari Build Your Own Notebook. Dengan demikian,                BYON dapat dipersonalisasikan atau diupgrade oleh pengguna agar                sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna.
             
BYON hanya menggunakan komponen kualitas terbaik dari supplier                terbaik di bidangnya. ”Kualitas dan layanan purna jual pada                konsumen adalah hal yang selalu akan kami kedepankan, dan sudah                menjadi komitmen kami untuk senantiasa menjadi yang terbaik. LeadVision                Technology adalah perusahaan pertama di Indonesia yang memperkenalkan                notebook ber-prosesor Intel Dual Core Mobile dengan konsep standarisasi                CBB yang dapat dipersonalisasikan,” ujar Steven Alexander,                Director PT Leadvision Technology.
                          
Dalam rangka memberikan layanan lebih baik kepada para pengguna,                BYON memberikan garansi selama 2 tahun untuk kerusakan perangkat                keras karena pemakaian yang wajar atau untuk perangkat yang rusak                atas cacat produksi. Untuk menunjang pelayanan tersebut, BYON menyediakan                service center yang didukung oleh para staff yang sudah terlatih                dan bersertifikasi. Teknisi-teknisi BYON memiliki kemampuan untuk                menangani semua tingkat perbaikan secara lokal dalam waktu yang                relatif singkat. Saat ini BYON Service Center tersebar di 8 kota                – Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali,                Makasar, Medan di seluruh Indonesia.